Bogor// Bidikhukumnews.com//
Bogor, Setiap memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Desa Cimande, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat selalu dipadati oleh para peziarah yang datang dari berbagai daerah(22/9_2023).
Tradisi ritual ziarah “Ngabungbang” adalah warisan budaya leluhur dari Kesepuhan Cimande. Ritual ziarah tersebut berlangsung setiap memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang puncaknya berlangsung selama dua hari yakni Kamis (28/9) dan Jumat (29/9)
“Tradisi ziarah ini disebut Ngabungbang yang sudah berlangsung sejak 1930,” kata Pembina Organisasi Pemuda Cimande Tarikolot (OPCT)
“Ngabungbang” masih terus dilaksanakan dan dilestarikan oleh para keturunan Cimande, kegiatan “Ngabungbang” sudah menjadi tradisi tersendiri bagi masyarakat sekitar setiap memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Dalam tradisi ziarah tersebut, ribuan peziarah mendatangi beberapa lokasi pemakaman kesepuhan Cimande, seperti makam Kesepuhan Eyang, dan Kesepuhan Tarikolot. Terasa sepanjang jalan raya Desa Cimande, hampir semua rumah warga membuka pintu baik sampai siang hingga malam karena banyak kedatangan tamu atau saudara yang berkunjung.
Pemandangan ini terlihat, terutama pada hari puncak “Ngabungbang” Kamis dan Jumat, ramainya pengunjung menyebabkan jalan sejauh lima kilometer padat hingga tidak dapat dilalui kendaraan, para peziarah pun harus rela berjalan kaki untuk sampai ke lokasi dan berziarah di makam-makam yang dikeramatkan tersebut.
Sudah menjadi tradisi, jika ritual “Ngabungbang” yang dilaksanakan setiap 14 Maulid, kawasan Cimande kerap dipadati masyarakat, bahkan sepanjang jalan dari perempatan Kampung Cikodok hingga menuju kawasan Kampung Tarikolot, selalu dipadati oleh para pedagang kaki lima, yang menjual berbagai macam barang dagangan.
“Tradisi ziarah ini menjadi berkah bagi masyarakat disini khususnya para pedagang,” ujarnya
Untuk menjaga pelaksanaan “Ngabungbang” berjalan lancar, Organisasi Pemuda Cimande Tarikolot (OPCT) melakukan tugas pengamanan yang melibatkan semua pemuda dari sejumlah desa yakni Desa Cimande Jaya dan Desa Lemahduhur. Relawan atau Muhibin yang bertugas melakukan pengamanan, mulai dari parkir hingga antisipasi terhadap tindak kejahatan.
Ngabungbang biasa nya banyak tamu yang datang dari luar negeri, seperti Jepang, Malaysia, Singapura dan Amerika. Umumnya para tamu asing itu, datang ke tarikolot Cimande karena sudah mengetahui kelestarian budaya tradisi ritual Ngabungbang milik Cimande
Itu sudah ada pada zaman para sesepuh Tarikolot Cimande seiring zaman kini tinggal kenangan.
“Semoga kita kami semua para MUHIBIN dan keturunan nya dapat meneruskan perjuangan para Solihin seperti kasepuhan yang sekarang di Keramat kan. Pesan saya jangan melebih lebih kan kata tetaplah apa adanya nikmati berkah nya kasepuhan tarikolot CIMANDE” tambahnya
salam satu taleq salam Kelid cimande
KODUN ELMANDE