Diskusi Santai Media dan Praktisi Hukum Soroti Maraknya Pungli di Sukabumi

Sukabumibidikhukumnews.com

Hari ini, sejumlah perwakilan media bersama praktisi hukum menggelar diskusi santai membahas persoalan pungutan liar (pungli) yang marak terjadi di wilayah Sukabumi.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Pimpinan Redaksi Media Bidik Hukum Nasional, Rutis Setyawandi, serta perwakilan Media Krimsus TNI-Polri, Asep Lodaya, yang juga menjabat sebagai Korlip Nasional. Hadir pula Advokat Rafly Kurniawan, S.H., S.E., M.M., yang turut memberikan pandangan hukum terkait fenomena tersebut.

Dalam diskusi, berbagai kasus yang kerap muncul di masyarakat menjadi sorotan. Mulai dari praktik penipuan, penggelapan, pencurian, penyerobotan lahan, pemalsuan dokumen hingga perampasan aset. Semua persoalan tersebut kerap kali dikaitkan dengan adanya campur tangan oknum-oknum tertentu.

Secara hukum, praktik pungli dapat dijerat melalui beberapa ketentuan pidana.

” Advokat Rafly Kurniawan dalam kesempatan itu menegaskan pentingnya peran hukum dalam menekan praktik pungli.

“Pungutan liar ini bukan hanya persoalan pelanggaran administratif, tetapi sudah masuk ranah pidana. Kita bicara soal penipuan, penggelapan, bahkan penyalahgunaan jabatan yang merugikan masyarakat luas. Maka penegakan hukum harus tegas, tanpa pandang bulu, termasuk kepada oknum yang terbukti terlibat,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Pimpinan Redaksi Media Bidik Hukum Nasional, Rutis Setyawandi, menekankan peran media dalam mengawal isu pungli di lapangan.

“Media punya tanggung jawab moral untuk menyuarakan keresahan masyarakat. Kasus pungli harus terus dipublikasikan agar tidak ada lagi ruang gelap bagi para pelaku. Transparansi informasi adalah kunci, sekaligus bentuk kontrol sosial,” ungkapnya.

Menurut para peserta diskusi, maraknya pungli tidak hanya merugikan masyarakat secara finansial, namun juga melemahkan kepercayaan publik terhadap penegakan hukum. Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara media, aparat penegak hukum, dan elemen masyarakat untuk menekan praktik-praktik tersebut.

Diskusi santai ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran bersama, sekaligus mendorong adanya penindakan tegas agar pungli tidak lagi menjadi budaya yang merugikan masyarakat Sukabumi.

Reporter:SR