Tokoh masyarakat Desa Tanjungjaya Kecamatan Banjarwangi Kabupaten Garut memberikan keterangan terkait anggaran Dana Desa Tahun 2022 sebesar Rp. 2. 194.703.000, (Dua Milyar Seratus Sembilan Puluh Empat Juta Tujuh Ratus Tiga Ribu Rupaih), Dengan adanya anggaran tersebut diduga kepala desa telah melakukan perbuatan melawan hukum tidak pidana korupsi. Senin (08/05/2023)
Adapun tokoh masyarakat memberikan keterangan terhadap awak media bahwa anggaran dana desa untuk pemerataan sebesar Rp. 10.000.000 (Sepuluh Juta Rupiah), dipotong 12.5 % sebesar Rp. 8.900.000 (Delapan Juta Sembilan Ratus Ribu Rupiah) per RT berupa bahan material belum sampai pada dana yang dialokasikan, baru diterima oleh pihak RT diduga sekitar kurang lebih 5 sampai 6 juta untuk 39 RT, dan ironisnya lagi ada beberapa RT yang belum dibangunkan, sampai saat ini sisanya dana tersebut berupa bahan material belum diberikan terhadap 39 RT.Adapun tokoh agama memberikan keterangan bahwa dari fagu anggaran dana desa tahun 2022, ada program atau kegiatan ketahanan pangan peningkatan produksi peternakan domba dengan anggaran sebesar Rp. 92.360.000, yang dialokasikan untuk 15 DKM diduga sampai saat ini belum terealisasi. Tandasnya.
Begitupun awak media meminta keterangan dari tokoh tersebut tentang anggaran dana desa untuk pembangunan Rabat Beton Jalan Lingkungan dengan pagu anggaran sebesar Rp. 139.393.000. Dan tokoh masyarakat memberikan keterangan bahwa untuk pembangunan rabat beton jalan lingkungan yang saya ketahui belum tuntas dibangun disinyalir baru direalisasikan lebar 80 meter² panjang 36 meter². Padahal di RAB tertulis lebar 120 meter² dan panjang 520 meter². Ujarnya.
Dan kami sebagai awak media langsung melakukan investigasi kelapangan terutama pembangunan Rabat Beton jalan lingkungan Kp. Petetakan (Babakan nangka) diduga baru direalisasikan lebar kurang lebih 80 meter² dan panjangnya kurang lebih 36 meter² dengan RAB sebesar Rp. 139.393.000, lebar 120 meter² dan panjangnya 520 meter². Begitupun pembangunan Rabat Beton jalan usaha tani kp. Petakan dengan RAB sebesar Rp. Rp. 199.547.000 lebar 2.5 meter² dan panjang 335 meter² diduga baru direalisasikan lebar 2.5 meter² dan panjangnya 131 meter².
Garut Bidikhukumnews.com
Adapun tokoh masyarakat memberikan keterangan terhadap awak media bahwa anggaran dana desa untuk pemerataan sebesar Rp. 10.000.000 (Sepuluh Juta Rupiah), dipotong 12.5 % sebesar Rp. 8.900.000 (Delapan Juta Sembilan Ratus Ribu Rupiah) per RT berupa bahan material belum sampai pada dana yang dialokasikan, baru diterima oleh pihak RT diduga sekitar kurang lebih 5 sampai 6 juta untuk 39 RT, dan ironisnya lagi ada beberapa RT yang belum dibangunkan, sampai saat ini sisanya dana tersebut berupa bahan material belum diberikan terhadap 39 RT.Adapun tokoh agama memberikan keterangan bahwa dari fagu anggaran dana desa tahun 2022, ada program atau kegiatan ketahanan pangan peningkatan produksi peternakan domba dengan anggaran sebesar Rp. 92.360.000, yang dialokasikan untuk 15 DKM diduga sampai saat ini belum terealisasi. Tandasnya.
Begitupun awak media meminta keterangan dari tokoh tersebut tentang anggaran dana desa untuk pembangunan Rabat Beton Jalan Lingkungan dengan pagu anggaran sebesar Rp. 139.393.000. Dan tokoh masyarakat memberikan keterangan bahwa untuk pembangunan rabat beton jalan lingkungan yang saya ketahui belum tuntas dibangun disinyalir baru direalisasikan lebar 80 meter² panjang 36 meter². Padahal di RAB tertulis lebar 120 meter² dan panjang 520 meter². Ujarnya.
Dan kami sebagai awak media langsung melakukan investigasi kelapangan terutama pembangunan Rabat Beton jalan lingkungan Kp. Petetakan (Babakan nangka) diduga baru direalisasikan lebar kurang lebih 80 meter² dan panjangnya kurang lebih 36 meter² dengan RAB sebesar Rp. 139.393.000, lebar 120 meter² dan panjangnya 520 meter². Begitupun pembangunan Rabat Beton jalan usaha tani kp. Petakan dengan RAB sebesar Rp. Rp. 199.547.000 lebar 2.5 meter² dan panjang 335 meter² diduga baru direalisasikan lebar 2.5 meter² dan panjangnya 131 meter².
