Sukabumi,Bidikhukumnews.com
Jalan usaha tani atau jalan pertanian merupakan prasarana transportasi pada kawasan pertanian (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan rakyat, dan peternakan) untuk memperlancar mobilitas alat dan mesin pertanian, pengangkutan sarana produksi menuju lahan pertanian, dan mengangkut hasil produk pertanian dari lahan
Pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT ) berlokasi di kampung bobojong babakan, desa caringin wetan, kecamatan caringin, kabupaten sukabumi,dilaksanakan 23 mei tahun 2023, nilai anggaran, 179.625.000,bersumber dari DPA Dinas pertanian kabupaten sukabumi dengan waktu pekerjaan 75 hari kalender, untuk Volume nya tidak dicantumkan di papan proyek, yang di kerjakan oleh CV. Gadung Muda Persada, diduga asal asalan.
Awak media bidikhukumnews. com saat menerima informasi keluhan warga terkait hasil pekerjaan pembangunan jalan usaha tani yang sudah selesai kurang lebih tiga minggu,dengan kondisi jalan sudah rusak lagi, langsung investigasi ke lokasi untuk melihat faktanya. selasa (25/07/2023).
Ternyata Faktanya sesuai dengan informasi keluhan warga, kelihatan dari batu batunya yang awalnya pengerasan pada copot ancur berserakan dan bertebaran yang bisa membahayakan terutama untuk pengendara sepeda motor.
BA (50) saat diwawancara sebagai warga penerima manfaat mengeluh saat mengendarai sepeda motor sambil membawa barang hasil tani merasa kurang nyaman dan harus ekstra hati hati karena kondisi jalan yang sudah rusak lagi.
“menggunakan jalan dengan kondisi seperti ini saat mengendarai sepeda motor sangat tidak nyaman (ripuh) jangankan sambil membawa barang bawa diri juga sudah tidak nyaman (ripuh),” cetus warga.
Hal yang sama di keluhkan Ab (55) warga kp. bobojong babakan, hasil pekerjaan jalan kurang memuaskan terutama untuk jalan tanjakan yang sangat parah kerusakannya, maka untuk pengendara sepeda motor harus muter lewat gang.
“Petani yang mengendarai motor dengan membawa barang hasil pertanian tidak berani melewati jalan tanjakan yang kondisinya rusak karena khawatir takut celaka,maka jalan alternatif nya muter lewat gang, ungkapnya.
Kami sebagai warga yang berprofesi sebagai petani berharap kondisi jalan yang rusak bisa di perbaiki lagi,karena dengan dibangunnya infrastruktur jalan pertanian salah satu tujuan pemerintah untuk memudahkan, memperlancar dan meningkatkan perekonomian terutama dari sektor pertanian, harapan warga.
Agus kompor sebagai pelaksana saat di pinta tanggapan via whatsapp, berdalih dan terkesan tidak menerima atas keluhan warga dengan perihal kondisi hasil pekerjaan yang kurang memuaskan.
“Tos nyarios sareng warga ku maha palih dinya
Warga anu mana anu ngeluh teh….
Akang dmna…. hayu urang kalokasi deui.. urang ngbrol sareng warga…. warga aya anu hoyong kapendak..”
via chat whatsapp agus kompor.
Dengan hasil temuan dari Investigasi di lapangan, awak media menghubungi ,Gilar M. Akmal, SP., MP. sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Distan,via whatsapp, langsung respon.
“siap hatur nuhun informasinya
segera dicek ke lokasi,” responnya.
Untuk dinas terkait bagaimana pengawasan dan pembinaannya…kenapa selalu terjadi lagi hal hal seperti itu??
Dan kenapa menunggu dulu ada pelaporan atau informasi dari pihak media sedangkan dari pengawas dan konsultan sendiri seperti apa setiap tiap laporannya…??
maka diduga untuk pengawasan dan pembinaan oleh dinas terkait te8rkesan lemah.
(Heri & Lutfi)