Muaradua//Bidikhukumnews.com/ Walimurid mengeluhkan dengan maraknya praktek Jual buku Lembar Kerja Siswa (LKS), namun demikian pihak sekolah masih saja melakukan hal itu.
Seperti halnya yang terjadi di SMAN 1 Buay Rawan Kabupaten OKU Selatan. Tak tanggung – tanggung, pihak sekolah mematok buku seharga Rp.322.000 untuk satu paketnya. Diduga, sekolah bekerjasama dengan pihak penyalur untuk melancarkan aksinya tanpa memperhatikan kondisi ekonomi orang tua siswa.
Salah satu walimurid mengeluhkan tingginya harga buku yang dipatok sekolah sangat membebani ekonomi keluarga. Namun demikian, walimurid tak ada pilihan lain harus membayar buku tersebut.
Walimurid tersebut mengaku, sejak kelas X (sepuluh) sampai kelas XII (dua belas) sekolah secara rutin menjual buku kepada siswa.
“Anak saya sekarang sudah duduk di kelas XII, buku yang dibebankan pihak sekolah satu paketnya seharga Rp.322.000. Dengan segala upaya, buku tersebut sudah kami lunasi,” ujar walimurid saat ditemui, Rabu (2-8-2023).
Keluhan yang sama dirasakan oleh walimurid lainnya, mereka hanya berharap, pihak sekolah kedepan tidak lagi membebani siswa melalui praktek jual buku.
Terkait jual buku LKS, kepala sekolah SMAN 1 Buay Rawan, Emerson Sidik belum bisa dikonfirmasi. Elena, wakil kesiswaan mengatakan jika kepala sekolah sedang dinas luar.
Dari informasi yang diperoleh, buku LKS disalurkan ke-beberapa sekolah oleh penyalur buku yang juga guru ASN dari sekolah lain. Buku tersebut disalurkan kesekolah lewat guru disekolah masing-masing.
(Riky Hendra kabiro oku selatan)